Apa Itu Price Action Trading Forex

Price Action Trading Forex - Saat Anda mengikuti sebuah seminar atau diskusi dengan komunitas trading Forex, istilah "price action" pasti akan terlontar. Sekilas, analisa teknikal dengan modal hanya dari pergerakan harga dari chart ini tampak begitu sederhana. Namun, tahukah Anda bahwa ketajaman analisa dengan price action membutuhkan jam terbang tinggi agar dapat diaplikasikan pada live trading?

Terlepas dari mitos bahwa price action mampu "memproyeksikan" harga dengan tingkat akurasi tinggi, perlu diingat bahwa sesungguhnya price action menggunakan data-data pergerakan harga di masa lampau. Dengan kata lain, mengandalkan pola-pola dari pergerakan harga semata wayang tidak dapat menjamin ke mana arah harga akan bergerak selanjutnya. Kalau begitu, teknik rahasia apa price action ini?

Nah, supaya jelas, kita akan kupas tuntas apa itu price action dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat.

Apa Itu Price Action?


Price Action adalah pergerakan harga suatu aset atau suatu pair mata uang. Analisa price action merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau, dimana trader berupaya menemukan pola dalam pergerakan harga yang sepintas nampak acak.

Perlu digarisbawahi bahwa apa yang kita lihat secara obyektif hanyalah dinamika harga dari data-data terdahulu. Sedangkan, reaksi kita (order atau open position) terhadap pola-pola pergerakan harga tersebut sepenuhnya adalah evaluasi subyektif.

Pertanyaannya, seberapa besar subyektifitas seorang trader akan mempengaruhi hasil akhir dari aktifitas trading-nya (profit/loss)?

Seringkali kita berpatok pada suatu pola (candlestick atau formasi grafik) dan berharap pergerakan harga berikutnya akan sesuai dengan prediksi dari pola tadi. Terdengar sangat sederhana, kan? Tinggal hafal pola-polanya lalu pasang order sesuai sinyal reversal atau kontinuitas.

Salah! Jika Anda bereaksi semata mayang hanya dengan sinyal-sinyal dari pola-pola tertentu tanpa pertimbangan faktor-faktor penting lain, maka apa yang telah Anda lakukan kurang-lebih sama dengan berjudi togel (pasang nomor dari wangsit).


Aplikasi Dasar Analisa Price Action


Supaya Anda tidak terjerumus ke dalam malpraktik trading Price Action, Anda terlebih dulu harus memahami bahwa Price Action pada dasarnya digunakan hanya sebagai alat bantu, dan bukan sebagai penentu final.

Jadi, maksudnya bagaimana?

Pergerakan harga pada chart umumnya akan selalu meninggalkan jejak-jejak dengan titik-titik harga yang patut Anda pertimbangkan sebelum membuka atau mengakhiri posisi. Garis besarnya, Price Action digunakan sebagai "kaca pembesar" untuk membantu mengidentifikasi kondisi pasar (trending atau konsolidasi) dan di mana titik-titik penting resisten dan support kemungkinan akan mempengaruhi arah harga kembali.

A. Identifikasi kondisi pasar.
Identifikasi kondisi pasar trading
Identifikasi kondisi pasar trading
Kondisi pasar umumnya terbagi atas dua macam; trending dan terkonsolidasi (sideways). Price action dapat membantu kita mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut dengan memperhatikan harga-harga high dan low-nya.

Kondisi pasar trending sendiri dibagi lagi menjadi dua macam; uptrend dan downtrend. Uptrend dapat diidentifikasi dari titik harga tinggi meninggi(HH, higher highs) dan harga rendah meninggi (HL, higher lows). Sedangkan Downtrend teridentifikasi dari harga tinggi merendah (LH, lower highs) dan harga rendah merendah (LL, lower lows).

Kesulitan atau bingung menentukan di mana posisi HH, HL, LH dan LL-nya karena posisinya "zig-zag"? Jika iya, maka saat itu Anda sedang menghadapi kondisi pasar terkonsolidasi (sideways).
sideways
Sideways
Proses identifikasi kondisi pasar di atas dapat membantu keputusan trader untuk membuka posisi berdasarkan gaya trading (misalnya, swinger akan lebih memilih trading pada kondisi trending) dan manajemen resikonya.

B. Identifikasi titik resistansi dan support.

Poin penting kedua dari aplikasi price action adalah untuk mengetahui titik-titik harga resistansi dan support. Titik-titik harga tersebut vital kegunaannya karena keberlangsungan suatu trend kemungkinan besar akan kembali berhaluan arah karena sifat pasar yang "berulang".
Support resistance trading forex
Support resistance trading forex
Perhatikan candlestick pada lingkaran merah pertama (dari kiri). Terlihat jelas bahwa pada titik harga tersebut "ditarik" kembali ke bawah hingga menyentuh batas support. Candlestick pertama tersebut menjadi batas resistansi kuat karena down-swing-nya yang panjang (terbukti pada lingkaran merah kedua).

Begitu juga pada kotak biru pertama (dari kiri). Harga kembali "memantul" tiap kali menyentuh batas support. Kotak biru kedua memperkuat batas tersebut. Hasilnya, lingkaran biru menunjukkan reversal di dekat garis batas support. Umumnya, pola inside bar dan pinbar seringkali terbentuk pada titik-titik support dan resistance.

Faktor Pendukung Price Action


Sekali lagi, Price Action tidak bisa menjamin 100% akurasi dari sinyal-sinyalnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Time Frame - Frekuensi kemunculan bar candlestick (atau grafik lainnya) dipengaruhi langsung oleh time frame pilihan Anda. Misalnya, time frame h4 akan memunculkan bar setiap 4 jam sekali, sedangkan time frame daily hanya akan menorehkan bar sehari sekali. Dampaknya, semakin rendah jeda waktunya (di bawah H4), resiko munculnya fake signal akan semakin tinggi.

Kalender Forex - Rilis-rilis berita penggerak pasar (NFP, GDP, Retail Sales, CPI, dsb.) bisa menjadi "pedang bermata dua" bagi trader dengan panduan price Action. Pergerakan harga umumnya akan kembali normal tidak lama setelah rilis berita berdampak besar. Maka dari itu gunakanlah kalender forex untuk memastikan bahwa Anda tidak ketinggalan berita terhangat.

Kesimpulan: Meskipun price action sekilas tampak sederhana, tapi aplikasinya pada live trading membutuhkan jam terbang dan kewaspadaan tinggi. Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor sekaligus sebelum bereaksi terhadap suatu sinyal dari pola-pola pada chart.

Jangan berkecil hati, paling tidak Anda mengetahui aplikasi dasar price action dari artikel ini. Selanjutnya, dari situ Anda bisa mengembangkan strategi trading berdasarkan dinamika price action.

Post a Comment

Previous Post Next Post